Sabtu, 18 Juni 2011

CARA MEMENANGKAN PEMILU RAYA 2011 BEM IAIH NW LOTIM


 Anjani - Direktur Eksekutif Lingkaran Syari'ah Indonesia (LSI) Hafizuddin mengatakan, kondisi Bem Institut pada 2011 akan sangat menentukan siapa yang akan memenangkan Pemilu raya Tahun 2011.

Hal ini disampaikan Hafizuddin saat menyampaikan analisis survei nasional LSK di Anjani, Jumat (19/6). Ia mengatakan, berdasarkan hasil survei LSK terakhir, jika Pengkaderan pasangan calon buruk, popularitas pasangan akan merosot dan potensial akan ada degradasi kepemimpinan di tatanan institut.

"Argumennya sederhana. Pamor seorang pasangan yangburuk akan melahirkan semakin banyak pemilih yang akan acuh takacuh pada pemilu tahun ini. Di semua kampus demokrasi, pemilih yang acuh akan menjadi golput atau mengalihkan suaranya kepada tokoh dan partai oposisi yang paling besar saat itu," katanya.

Ia mencontohkan bukti terpilihnya Samsuriadi sebagai Presiden Mahasiswa STMIK SZ NW Anjani yang antara lain disebabkan memburuknya Pengkaderan sehingga membuat mahasiswa marah dan kemudian menumpahkannya dengan tidak memilih pasangan lain sebagai pemimpin partai yang berkuasa saat itu.

Karena itu, lanjutnya, memburuknya pengkaderani 2009 akan membuat Pemilu 2011 lebih sulit bagi untuk terpilih dibandingkan Pemilu 2010
"Segmen pemilih yang marah karena hidupnya bertambah sulit akan semakin besar dari segi jumlah dan pengaruh. Mereka segera menjadi rebutan partai dan tokoh oposisi," ujarnya.

Survei LSK itu dilakukan pada 5-15 Desember 2010, dengan jumlah responden awal sebanyak.200 responden di seluruh Fakultas di IAIH NW Lotim secara proporsional.

Survei yang memiliki tingkat kesalahan sebesar plus minus 2,9 persen itu dilakukan melalui wawancara tatap muka responden dengan menggunakan kuesioner.

Dalam pemaparan hasil survei tersebut, Hafiz mengatakan, isu Pengkaderan jauh melampaui isu pengalaman berorganisasi sebagai isu terpenting yang harus ditangani di IAIH NW Lotim. Hasil survei menunjukkan, ketika ditanya masalah penting apa yang harus ditangani di IAIH NW Lotim, responden paling banyak memilih masalah Pengkaderan sebanyak 72,7%, diikuti pengalaman organisasi 12,5%, keaktipan 4,1%, dan penegakan program kerja untuk mahasiswa 2,8%.

Sedangkan ketika ditanya soal kepuasan terhadap kinerja Presiden mahasiswa dalam menangani masalah, responden menyatakan puas terhadap penanganan masalah pelaksanaan program (59,5% dan hanya 36,7% yang menyatakan puas.

Selebihnya, sebanyak 52,5% menyatakan puas terhadap penanganan masalah politik, 75,1% puas terhadap masalah keamanan dan 68,2% menyatakan puas terhadap masalah penegakan hukum. "Dengan demikian, masalah Pengkaderan tetap menjadi titik lemah Ari Irawan," kata Hafiz.

Responden juga banyak yang menganggap pemenuhan sembako dan kesempatan kerja menjadi titik lemah pemerintahan Presiden dalam menangani masalah Pengkaderan.

Sebanyak 65,3% responden menyatakan pemerintah gagal memenuhi kebutuhan sembako dan hanya 23,6% yang menyatakan berhasil. Sedangkan untuk kesempatan kerja hanya 33,7% yang menyatakan berhasil dan 61,4% menyatakan gagal.

Selain itu, sebanyak 35,2 responden menyatakan kondisi Pengkaderan rumah tangga saat ini bertambah sulit dibanding setahun lalu dan 29 persen responden lainnya menyatakan lebih baik dari tahun tahun 2009

Berdasarkan survei, kata Hafiz, yang merasa Pengkaderan saat ini baik, akan cenderung mendukung Partai PSMS  Multazam dan yang merasa Pengkaderan buruk cenderung mendukung PKPMI atau Ari Irawan.

Sedangkan jika Pilpresma mendatang diikuti dua calon yakni Ari Irawan dan Multazam, sebanyak 42,9% memilih Ari Irawan, sebanyak 40,7% memilih Multazam dan sisanya 16,4% menyatakan tidak tahu, tidak menjawab, atau rahasia.

"Multazam dan Ari Irawan bersaing ketat. Hasil survei menunjukkan, jika Pengkaderan membaik, Ari Irawan semakin dominan dan jika Pengkaderan memburuk maka Multazam potensial mengalahkan Ari Irawan," kata Hafiz JA. [*cms]